Sudah memasuki umur 70 tahun, Pak Deus tidak menghabiskan masa tuanya hanya dengan duduk-duduk dan bersantai di rumah saja. Terik mentari setiap sore hari, menjadi saksi Pak Deus berjualan di median Jalan HEA Mokodompit depan Kampus Halu Oleo (UHO).
Foto Penulis (Ahmad Suparman) Bersama Pak Deus Saat Berjualan 19/05/2024
Tinggal di kawasan Nanga-nanga tidak membuat semangat Pak Deus luntur untuk menjajakan jualannya. Jualan Pak Deus beraneka ragam. Ada kasuami—makanan berbentuk tumpeng, berbahan utama singkong—sampai jajanan kacang mede yang diberi gula. Rasanya manis dan gurih.
Saat menjajakan jualannya, Pak Deus terlihat hanya duduk di median jalan Depan Kampus UHO. Beruntung ada beberapa orang yang melintas, membeli jualan Pak Deus. Paling laku adalah kasuami. Dihargai lima ribu untuk satu buahnya. Namun, tidak setiap harinya juga laku. Terkadang, Pak Deus hanya mampu menjual 1 atau 2 jajanan saja.
“Saya jualannya sampai malam. Tidak menentu laku,” ucap Pak Deus.
Pak Deus terlihat tidak mengeluh. Pekerjaan yang sudah dilakukannya selama lima tahun itu, dijalankan dengan penuh keluasan hati. Sesekali tersenyum pada pembeli saat memberikan uang kembalian. Tidak menjadi beban keluarga adalah jalan yang diambil oleh Pak Deus walau umur sudah tidak muda lagi.
“Jualan sudah ada lima tahun. Jualan karena kemauan sendiri. Kalau anakku, ada yang larang ada juga yang tidak,” tutup Pak Deus.
Posting Komentar
Posting Komentar